Archive

Posts Tagged ‘pertanian’

Harkat Lahan

February 13, 2010 Leave a comment

PENDAHULUAN

Pengertian yang luas digunakan tentang lahan ialah suatu daerah permukaan daratan bumi yang ciri-cirinya mencakup segala tanda pengenal, baik yang bersifat cukup mantap maupun yang dapat diramalkan bersifat mendaur, dari biosfer, atmosfer, tanah, geologi, hidrologi dan populasi tumbuhan dan hewan, serta hasil kegiatan manusia pada masa lampau dan masa kini, sejauh tanda-tanda pengenal tersebut memberikan pengaruh murad atas penggunaan lahan oleh manusia pada masa kini dan masa mendatang.

Lahan merupakan kesatuan berbagai sumberdaya daratan yang saling berinteraksi membentuk suatu sistem struktural dan fungsional. Sifat dan perilaku lahan ditentukan oleh macam sumberdaya yang merajai dan macam serta intensitas interaksi yang berlangsung antar sumberdaya. Faktor-faktor penentu sifat dan perilaku lahan tersebut bermatra ruang dan waktu. Maka lahan selaku suatu ujud pun bermatra ruang dan waktu.

Penggunaan yang optimal memerlukan keterkaitan dengan karakteristik dan kualitas lahannya. Hal tersebut disebabkan adanya keterbatasan dalam penggunaan lahan sesuai dengan karakteristik dan kualitas lahannya, bila dihubungkan dengan pemanfaatan lahan secara lestari dan berkesinambungan.

Pada peta tanah atau peta sumber daya lahan, hal tersebut dinyatakan dalam satuan peta yang dibedakan berdasarkan perbedaan sifat-sifatnya terdiri atas: iklim, landform (termasuk litologi, topografi/relief), tanah dan/atau hidrologi. Pemisahan satuan lahan/tanah sangat penting untuk keperluan analisis dan interpretasi potensi atau kesesuaian lahan bagi suatu tipe penggunaan lahan (Land Utilization Types = LUTs).
Evaluasi lahan memerlukan sifat-sifat fisik lingkungan suatu wilayah yang dirinci ke dalam kualitas lahan (land qualities), dan setiap kualitas lahan biasanya terdiri atas satu atau lebih karakteristik lahan (land characteristics). Beberapa karakteristik lahan umumnya mempunyai hubungan satu sama lainnya di dalam pengertian kualitas lahan dan akan berpengaruh terhadap jenis penggunaan dan/atau pertumbuhan tanaman dan komoditas lainnya yang berbasis lahan (peternakan, perikanan, kehutanan). Read more…

Rancangan Penelitian

January 11, 2009 5 comments

A. Istilah Percobaan

Beberapa istilah dalam peneltian adalah perlakuan (treatment), aras (level), kontrol, satuan percobaan (experimental unit/plot), peubah, variasi (natural variation), rancangan perlakuan, rancangan percobaan, dan kelompok.

Perlakuan (Treatment)

Perlakuan dapat diartikan sebagai kondisi yang pengaruhnya diamati dalam penelitian. Perlakuan selalu terkait dengan pertanyaan atau hipothesis yang akan dijawab atau dibuktikan dalam percobaan.

Aras (level)

Aras merupakan perbedaan kondisi suatu perlakuan. Aras biasanya merupakan perluasan atau pengembangan dari perlakuan. Terdapat aras kualitatif dan aras kuantitatif. Aras kualitatif misalnya dalam kajian jenis obat dikaji obat sejenis tapi lain pabrik atau lain jenis molekulnya. Sedangkan aras kuantitatif adalah kadar dari obat yang diuji misalnya 1, 2 dan 3 ppm.

Kontrol (control)

Kontrol adalah standar perlakuan yang biasanya digunakan sebagai pembanding dalam mengkaji pengaruh perlakuaan. Kontrol pada umumnya diartikan sebagai tanpa perlakuan. Penggunaan kontrol dalam suatu percobaan sangat embantu dalam melihat pengaruh suatu perlakuan. Penggunaan kontrol memungkinkan peneliti dapat segera melihat kelemahan atau keunggulan dari perlakuan yang sedang dikaji.

(Satuan percobaan (experimental unit/plot)

Satuan percobaan adalah individu atau kelompok individu yang mendapat satu perlakuan. Pengukuran peubah dilakukan pada setiap satuan percobaan. Berbagai jenis pengukuran dapat dilakukan dalam setiap satu satuan percobaan.

Peubah (variable)

Peubah adalah penampilan unit percobaan yang diamati dan merupakan respon terhadap perlakuan. Contoh peubah adalah konsumsi ransum, produksi susu, bobot badan atau pertambahan bobot badan. Peubah yang diukur harus disesuaikan dengan tujuan penelitian atau hipothesis yang diuji dalam penelitian.

Keragaman (variation)

Keragaman adalah perbedaan nilai suatu peubah hasil pengukuran antara satu individu dengan individu lainnya yang diamati. Jika suatu kelompok ternak mempunyai keragaman genetis tinggi maka tampilan produksi ternak akan sangat beragam walaupun kondisi lingkungannya sama.

Kelompok (group/block)

Kelompok adalah sejumlah individu yang mempunyai kesamaan sifat tertentu. Pada percobaan biasanya dikenal pengelompokan satuan percobaan. Pengelompokan satuan percobaan dilakukan untuk mengurangi atau memisahkan sumber keragaman dalam suatu percobaan agar pengaruh perlakuan yang diuji lebih terlihat. Read more…

Bahan Organik

January 9, 2009 4 comments

Pengertian

Bahan organik merupakan bahan-bahan yang dapat diperbaharui, didaur ulang, dirombak oleh bakteri-bakteri tanah menjadi unsur yang dapat digunakan oleh tanaman tanpa mencemari tanah dan air. Bahan organik tanah merupakan penimbunan dari sisa-sisa tanaman dan binatang yang sebagian telah mengalami pelapukan dan pembentukan kembali. Bahan organik demikian berada dalam pelapukan aktif dan menjadi mangsa serangan jasad mikro. Sebagai akibatnya bahan tersebut berubah terus dan tidak mantap sehingga harus selalu diperbaharui melalui penambahan sisa-sisa tanaman atau binatang.

Sumber Bahan Organik

Sumber primer bahan organik adalah jaringan tanaman berupa akar, batang, ranting, daun, dan buah. Bahan organik dihasilkan oleh tumbuhan melalui proses fotosintesis sehingga unsur karbon merupakan penyusun utama dari bahan organik tersebut. Unsur karbon ini berada dalam bentuk senyawa-senyawa polisakarida, seperti selulosa, hemiselulosa, pati, dan bahan- bahan pektin dan lignin. Selain itu nitrogen merupakan unsur yang paling banyak terakumulasi dalam bahan organik karena merupakan unsur yang penting dalam sel mikroba yang terlibat dalam proses perombakan bahan organik tanah. Jaringan tanaman ini akan mengalami dekomposisi dan akan terangkut ke lapisan bawah serta diinkorporasikan dengan tanah. Tumbuhan tidak saja sumber bahan organik, tetapi sumber bahan organik dari seluruh makhluk hidup.

Sumber sekunder bahan organik adalah fauna. Fauna terlebih dahulu harus menggunakan bahan organik tanaman setelah itu barulah menyumbangkan pula bahan organik. Bahan organik tanah selain dapat berasal dari jaringan asli juga dapat berasal dari bagian batuan.

Perbedaan sumber bahan organik tanah tersebut akan memberikan perbedaan pengaruh yang disumbangkannya ke dalam tanah. Hal itu berkaitan erat dengan komposisi atau susunan dari bahan organik tersebut. Kandungan bahan organik dalam setiap jenis tanah tidak sama. Hal ini tergantung dari beberapa hal yaitu; tipe vegetasi yang ada di daerah tersebut, populasi mikroba tanah, keadaan drainase tanah, curah hujan, suhu, dan pengelolaan tanah. Komposisi atau susunan jaringan tumbuhan akan jauh berbeda dengan jaringan binatang. Pada umumnya jaringan binatang akan lebih cepat hancur daripada jaringan tumbuhan. Jaringan tumbuhan sebagian besar tersusun dari air yang beragam dari 60-90% dan rata-rata sekitar 75%. Bagian padatan sekitar 25% dari hidrat arang 60%, protein 10%, lignin 10-30% dan lemak 1-8%. Ditinjau dari susunan unsur karbon merupakan bagian yang terbesar (44%) disusul oleh oksigen (40%), hidrogen dan abu masing-masing sekitar 8%. Susunan abu itu sendiri terdiri dari seluruh unsur hara yang diserap dan diperlukan tanaman kecuali C, H dan O. Read more…

Arang Sekam

January 7, 2009 Leave a comment

Arang sekam memiliki peranan penting sebagai media tanam pengganti tanah. Arang sekam bersifat porous, ringan, tidak kotor dan cukup dapat menahan air. Penggunaan arang sekam cukup meluas dalam budidaya tanaman hias maaupun sayuran (terutama budidaya secara hidroponik). Arang sekam dapat dengan mudah diperoleh di toko-toko pertanian. Namun tidak ada salahnya memproduksi sendiri arang sekam untuk keperluan sendiri dan bahkan mungkin dapat menjualnya nanti. Read more…

Categories: pertanian Tags:

Mulsa

January 7, 2009 1 comment

Mulsa sangat berguna untuk membantu pertumbuhan tanaman Anda. Mulsa berguna untuk menjaga kelembaban tanah serta menekan pertumbuhan gulma dan penyakit. Dari bahan asalnya mulsa dibedakan menjadi mulsa organik dan anorganik. Read more…

Categories: pertanian Tags:

Bokashi

January 7, 2009 Leave a comment

Resep Bokashi I

Bahan yang diperlukan :

– EM4 1 sendok makan (bisa juga diganti simbal)
– air 1 liter;
– potongan daun/limbah rumah tangga 10 kg;
– dedak halus 2 kg

Cara pembuatan:
– Semua bahan disatukan dan diaduk serata mungkin.
– Masukkan bahan itu ke dalam ember/tong plastik, tutup rapat-rapat.
– Setelah 2 hari biasanya terjadi perubahan, lakukan pengadukan.
– Kemudian jaga agar panasnya tidak melebihi 50 derajat Celcius.
– Untuk pengadukan sebaiknya dilakukan sehari tiga kali.
– Setelah lima hari siap digunakan sebagai Pupuk.

Selain resep di atas, ada juga resep pembuatan bokashi yang hanya memerlukan waktu pembuatan 24 atau dinamakan bokashi ekspres. Read more…

Categories: pertanian, pupuk Tags: ,

Pestisida Organik

January 7, 2009 Leave a comment

Pestisida Organik

Resep I

Bahan yang diperlukan :

– Tembakau � kg;
– air 2 liter;
– kapur banus 4 butir digerus.

Cara pembuatannya:

– Tembakau direndam air 2 liter selama dua hari.
– Campurkan gerusan kapur barus.
– Setiap 2 sendok makan rendaman tembakau dan kapur barus dicampur      dengan air cucian 1 liter. – Semprotkan pada tanaman yang sedang kena hama penyakit.

Resep II

Bahan yang diperlukan:

– tembakau 1 ons;
– jahe 1 ons;
– bawang putih 1 ons;
– air 5 liter.

Cara pembuatannya:

Jahe dan bawang putih dihaluskan, campur dengan tembakau dan masukkan air, tutup rapat dan simpan selama 2 hari 2 malam langsung digunakan. Resep pengendali hama ini bisa digunakan untuk 10.000 m2 lahan.

Sebaiknya pestisida ini digunakan pada sore hari sekitar pukul 16.00 atau 17.00 WIB. Kalau masih ada sisa bisa disimpan kurang Iebih 1 minggu. Pemakaian bisa diulangi kalau hama penyakitnya masih belum hilang tuntas.

Pengendali hama ini lebih efektif bila digunakan untuk tiga kali pemakaian, atau kalau misalnya masih tersisa banyak bisa disimpan di tempat yang tidak terkena sinar matahari.

Sumber  :   Warintek

Categories: pertanian Tags: ,

Lumpur Selokan dapat Dijadikan Pupuk

January 7, 2009 Leave a comment

Lumpur di saluran pembuangan air di Amerika Serikat yang mencapai 8,5 juta metrik ton pada tahun 1990 dan lebih dari 12 juta ton di tahun 2000, seperti dilaporkan US Environmental Protection Agency, kini bisa dijadikan pupuk. Pupuk dari lumpur tersebut terbukti mampu mendongkrak produksi beberapa jenis tanaman.

Meski penggunaan sampah organik sebagai pupuk bukan hal baru, penelitian yang dilakukan di Florida sejak tahun 1997 sampai 2000 oleh ilmuwan dari Institut of Food and Agricultural Sciences, Universitas Florida itu berhasil menemukan juga bahwa cairan dari lumpur tersebut sama efektifnya dengan pupuk sintetis.

Kandungan unsur-unsur mineral seperti fosfor, kalsium, dan zat besi ditemukan sangat tinggi pada tanaman yang diberi pupuk dari lumpur tersebut. Di musim kering, pupuk lumpur tersebut lebih efektif mengangkut zat-zat makanan ke akar tanaman dibandingkan dengan pupuk sintetis.

Penelitian itu menggunakan tanaman bahiagrass dan mengevaluasi akumulasi logam berat dan gizi tanaman, serta air di permukaan dan di dalam tanah. Martin B. Adjei salah seorang peneliti mengatakan cairan lumpur itu jika diproses dan diterapkan dengan tepat dapat mendongkrak hasil produksi secara dramatis, rendah bakteri patogen, dan ramah lingkungan. Saat ini sekitar setengah dari 2,5 juta tanaman bahiagrass di Florida diberi pupuk lumpur.

Sumber : SH di situs hijau

Categories: pertanian, pupuk Tags: ,